Kedudukan Taksonomi Tumbuhan Lumut

Tumbuhan lumut (Bryophyta) dalam taksonomi adalah salah satu golongan tumbuhan yang termasuk Cryptogamae yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai alat reproduksi seksual tersembunyi. Berhubung kelompok tumbuhan tersebut dari segi filogeni (sejarah evolusi) dianggap memiliki tingkatan yang rendah (primitif) maka sering dinyatakan sebagai golongan tumbuhan tingkat rendah.

Penggolongan Tumbuhan Lumut 

Mengenai penempatan kelompok tumbuhan ke dalam golongan tingkat rendah atau tingkat tinggi tergantung pada kriteria yang digunakan untuk mengadakan penggolongan tersebut, hingga bisa terjadi suatu takson yang semula tergolong tumbuhan tingkat rendah, berdasarkan kriteria yang lain dapat berubah menjadi  golongan tumbuhan tingkat tinggi.

Kedudukan taksonomi tumbuhan lumut dengan berbagai kriteria yang sering digunakan selalu termasuk golongan tumbuhan tingkat rendah, hal ini dikarenakan :

  1. Berdasarkan atas letak alat reproduksi seksual, tumbuhan lumut termasuk golongan yang mempunyai alat reproduksi seksual tersembunyi, maka bersama dengan tumbuhan alga dan tumbuhan paku (Pterydophyta) ditempatkan sebagai tumbuhan tingkat rendah.
  2. Bila didasarkan atas ada atau tidaknya sistem pembuluh, tumbuhan lumut tergolong tidak mempunyai sistem pembuluh (non vaskular), maka bersama tumbuhan alga ditempatkan sebagai tumbuhan tingkat rendah, tetapi tumbuhan paku karena mempunyai sistem pembuluh lalu termasuk sebagai golongan tumbuhan tingkat tinggi.
  3. Berdasarkan atas macam alat perkembangbiakan vegetatif, tumbuhan lumut termasuk tumbuhan berspora, maka bersama tumbuhan alga dan paku ditempatkan sebagai tumbuhan tingkat rendah.
  4. Bila didasarkan atas bentuk tubuhnya, sebagian tumbuhan lumut misalnya lumut sphagnum, mempupunyai tubuh berupa talus (tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun) maka bersama tumbuhan alga ditempatkan sebagai tumbuhan tingkat rendah. Sedangkan tumbuhan paku berhubung mempunyai bentuk tubuh berupa kormus, tergolong sebagai tumbuhan tingkat tinggi.

Tumbuhan Lumut Tumbuhan Peralihan

Golongan tumbuhan lumut tumbuh dalam habitat peralihan dari habitat perairan  (akuatik) ke habitat daratan (terestrial), sehubungan dengan itu tumbuhan lumut disebut sebagai tumbuhan amfibi (amphibious plant). Selanjutnya karena lingkungan hidup tumbuhan lumut sudah mulai meninggalkan air, maka susunan tubuhnya sudah ada penyesuaian terhadap lingkungan hidup di darat, yaitu :

  1. Sudah mempunyai rizoid sebagai alat, untuk melekat dan untuk menghisap air dari tanah.
  2. Sudah terdapat sel-sel epidermis serta penebalan dinding sel sebagai perlindungan terhadap kekeringan.
  3. Terdapat porus pada permukaan talus (Marhantiales) sehingga mempermudah pengambilan CO2 untuk melaksanakan fotosintesis.
  4. Ada lapisan sel-sel steril yang melindungi sel kelamin agar tidak kekeringan.
  5. Spora berdinding tebal dan disebarkan oleh angin.
  6. Ada sistem pengangkutan makanan yang sederhana (pada Polytrichales).

Tumbuhan lumut merupakan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus karena meskipun ada lumut yang telah memperlihatkan diferensiasi lebih lanjut dengan adanya batang dan daun, namun masih tergolong dalam kelompok tumbuhan talus, antara lain karena belum terdapatnya akar, batang dan daun yang sesungguhnya. Struktur seperti akar pada lumut disebut rizoid dan berfungsi sebagai alat lekat pada substrat. Daun lumut hanya terdiri dari satu lapisan sel, kecuali pada bagian tulang daun. Jadi tumbuhan lumut adalah tumbuhan yang lebih tinggi tingkat perkembangannya dari tumbuhan alga dan lebih rendah dari tumbuhan paku.

 

Komentar