Persamaan Tumbuhan Lumut dan Alga

lumut
Adanya banyak persamaan tumbuhan lumut dan alga menyebabkan keduanya dianggap mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat. Alga yang diduga mempunyai hubungan filogenetik paling dekat dengan lumut ialah Chlorophyceae, karena famili ini dan lumut menunjukkan suatu persamaan sifat yaitu mempunyai klorofil a dan b.

Selain dari masalah klorofil a dan b, antara alga (Chlorophyceae) mempunyai beberapa kemiripan pada sifat-sifat, struktur dan cara hidupnya. Persamaan tumbuhan lumut dan alga tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Tubuh masih berupa talus.
  2. Bersifat autotrof.
  3. Pigmen dalam kloroplas berupa klorofil a dan b.
  4. Simpanan cadangan makanan berupa pati.
  5. Tidak ada jaringan pembuluh.
  6. Belum ada akar, batang dan daun sejati.
  7. Dinding sel terdiri atas selulose.
  8. Gametofit merupakan fase yang dominan dalam siklus hidupnya.
  9. Spermatozoid motil dan berflagel.
  10. Mempunyai flagel tipe cambuk.
  11. Selama fertilisasi memerlukan air.
  12. Pada perkembangan awal talus (protonema) mirip dengan alga.

Kekerabatan Lumut dan Alga Berdasarkan Persamaannya

Adanya persamaan-persamaan tersebut menimbulkan dugaan bahwa lumut secara filogeni berasal dari alga, tetapi karena antara Chlorophuceae (alga hijau) dengan lumut tidak ditemukan bentuk-bentuk peralihan maka dugaan tersebut belum bisa dijadikan suatu hukum. Ada kemungkinan, bahwa anteridium lumut adalah organ yang homolog dengan gametangium pada Phaeophceae (alga cokelat). Jika gametangium yang bersel banyak seperti pada alga cokelat menyesuaikan diri terhadap kehidupan di lingkungan daratan yang kering dengan lapisan sel-sel tepi (perifer) menjadi steril dan membentuk dinding gametangium, maka terjadilah struktur yang sama dengan anteridium lumut. 

Jika sel-sel fertil pada gametangium itu hanya deretan sel yang letaknya paling tengah dan dari deretan itu hanya tinggal satu sel saja yang tetap fertil yaitu sel yang letaknya paling bawah dan sel itu membesar, maka terjadilah suatu arkegonium dengan sel telur, sel-sel saluran perut dan sel-sel saluran leher. Meskipun demikian menganggap lumut yang mempunyai klorofil a dan b itu sebagai keturunan Phaeophyceae (alga cokelat yang mempunyai klorofil a dan c) rasanya pun janggal. Mungkin lumut berasal dari alga hijau dari zaman purbakala yang telah mempunyai susunan gametangium seperti alga cokelat (Phaeophyceae), tetapi bukti-bukti untuk memperkuat dugaan itu sama sekali tidak ada.

Namun, demikian bahwasanya lumut secara filogenetik lebih tinggi tingkatnya dari pada alga, hal ini dibuktikan pada sifat-sifat lumut seperti berikut :

  1. Sebagian besar tumbuhan lumut hidup di dataran yang lembab.
  2. Lumut yang berhabitus seperti tumbuhan tingkat tinggi (lumut daun) dalam batagnya sudah ada sekelompok sel-sel memanjang sebagai buluh pengangkut.
  3. Sudah ada rizoid sebagai alat perekat.
  4. Gametofit hidup bebas, tetapi sporofit tergantung pada gametofit dalam penyediaan hara.
  5. Gametangium dan sporangium multiselular serta mempunyai dinding yang terdiri atas sel-sel steril.
  6. Setelah sel dibuahi oleh sel kelamin jantan, zigot yang terjadi terus berkembang menjadi embrio dalam gametangium betina (arkegonium).

Komentar