Syarat Tumbuh Tanaman Anthurium

anthurium
Unsur hara akan direrap oleh tanaman dalam bentuk kation dan anion yang larut dalam air. Unsur-unsur hara tersebut akan diserap oleh akar maupun bagian lain dari tubuh tanaman. Selain kemampuan internal anthurium dalam menyerap unsur hara, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan agar pertumbuhan tanaman anthurium anda berjalan dengan baik. Faktor-faktor ini disebut dengan syarat tumbuh tanaman anthurium, yang meliputi, derajat keasaman (pH), kelembapan, suhu, air dan ukuran pot.

Derajat Keasaman (pH) Media Tanam


Media tanam memegang peranan penting bagi pertumbuhan berbagai jenis anthurium karena berkaitan dengan daya serap tanaman terhadap unsur hara. Media tanam anthurium hendaknya memiliki aerasi dan porositas yang tinggi sehingga memungkinkan akar berkembang dengan maksimal dan mampu menyerap unsur hara dengan baik. Selain itu, media tanam yang porous dan memiliki aerasi yang baik memungkinkan penyerapan unsur hara oleh akar menjadi lebih mudah.

Salah satu faktor yang sering disepelekan oleh pemilik tanaman hias adalah masalah nilai pH media tanam. Padahal pH media tanam juga sangat berpengaruh pada kandungan unsur hara dan penyakit. Pada kondisi media tanam asam (<7) umumnya cendawan menjadi lebih mudah tumbuh, meski ada juga cendawan yang tumbuh pada media tanam berpH netral atau sedikit basa seperti jamur fusarium. Untuk menaikkan pH media tanam, taburkan dolomit secara bertahap. Dolomit mengandung kalsium dan magnesium karbonat. Sebaliknya, jika media tanam dianggap terlalu basa (>7) dapat dinetralkan dengan cara menaburkan belerang.

Kelembapan


Anthurium dapat hidup pada kelembapan cukup tinggi, mencapai 60-80%. Kelembapan adalah jumlah kandungan air di udara pada suatu lokasi. Penyiraman di sekitar lingkungan tanam atau semprotan air yang lembut (pengabutan) pada tanaman dapat meningkatkan kelembapan. Selain mengganggu penyerapan unsur hara, anthurium yang ditanam di lokasi dengan kelembapan kurang dari 60% akan menjadi cepat layu, menguning dan mengeriput. Sementara itu, jika kelembapannya lebih dari 80% akan memicu tumbuhnya jamur pada media tanam sehingga mengancam kesehatan tanaman. Kelembapan juga berkaitan erat dengan sirkulasi udara. Dalam kondisi suhu udara meninggi atau menurun, sirkulasi udarabisa menjaga kstabilan kelembapan sehingga berpengaruh besar terhadap penyerapan unsur hara termasuk yang berasal dari pupuk.

Air


AIr sangat diperlukan untuk melarutkan unsur hara agar dapat diserap oleh tanaman dengan mudah dan lancar. Namun, menyiram anthurium tidak boleh berlebihan. Penyiraman hanya dilakukan bila media tanamnya telah kering. Itu pun hanya sampai media tanamnya lembap. Penyiraman yang berlebihan akan membuat akar anthurium membusuk.

Penyiraman sebaiknya dilakukan satu hari sekali pada musim kemarau. Pada musim hujan, penyiraman dilakukan sesuai kondisi media tanam. Jika media tanamnya masih lembap, penyiraman tidak perlu dilakukan. Agar aman bagi anthurium, air siraman yang digunakan harus selalu bersih dan bebas dari pencemaran. Jangan menyiraman menggunakan air selokan atau air sungai karena tanaman sangat beriso tercemar mikrooorganisme ataupun racun yang dapat menggangu pertumbuhan tanaman, bahkan sampai menyebabkan kematian.

Perlu diperhatikan juga, hindari air yang mengandung kalsium tinggi karena akan menghambat ketersediaan magnesium yang sangat diperlukan oleh tanaman. Selain itu, jika air yang digunakan berasal dari air PAM sebaiknya diendapkan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar chlorinenya. Hal ini dilakukan untuk mencegah tanaman kelebihan chlorine, mengingat anthurium sangat peka terhadap kelebihan mineral ini.

Suhu


Suhu mempengaruhi penyerapan unsur hara oleh akar maupun daun. Unsur hara akan mudah diserap dalam suhu yang ideal. Jika pemupukan tidak dilakukan pada suhu yang ideal maka penyerapannya tidak akan berlangsung secara maksimal, akibatnya efek positif pupuk akan berkurang. Sebagai contoh, pada suhu yang terlalu tinggi, pupuk daun akan menjadi cepat menguap sehingga hanya sedikit yang dapat diserap oleh daun. Anthurium tumbuh ideal di dataran sedang yang bersuhu 24- 28 derajat Celius pada siang hari dan 18-21 derajat Celcius pada malam hari. Selain mempengaruhi penyerapan unsur hara, pemeliharaan anthurium dalam lingkungan dengan suhu yang tepat dapat menyebabkan perangsangan produksi klorofil (zat hijau daun) lebih banyak, sehingga warna daunnya menjadi lebih hijau. Ada juga jenis Anthurium yang dapat beradaptasi dengan baik di daerah dataran rendah yang besuhu 28-31 derajat Celcius pada siang hari dan 21-25 derajat Celcius pada malam hari, contohnya gelombang cinta. Namun, apabila ditempatkan di lingkungan yang suhunya melebihi itu maka warna daunnya akan menjadi pucat dan memudar.

Pemilihan Pot


Ada banyak pilihan pot yang bisa digunakan untuk menanam anthurium, misalnya pot yang terbuat dari plastik, pot semen, pot porselin (tembikar) atau pot yang terbuat dari tanah liat. Pemilihan pot yang tepat tidak hanya bertujuan untuk mempercantik penampilan tanaman hias. Pot juga sangat mempengaruhi lingkungan hidup tanaman, terutama kelembapan media tanam yang efeknya kembali pada kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara yang berasal dari pupuk. Oleh karena itu, pot yang digunakan untuk menanam anthurium harus dipilih yang bahan penyusunnya tidak membuat media tanam menjadi terlalu kering atau terlalu basah akibat sistem aerasi dan drainasenya yang kurang baik. Sebagai masukan, sebaiknya gunakan pot tanah liat karena adanya pori-pori di dindingnya yang menjamin air di dalam media tanam tidak akan berlebihan sehingga suhu udara di dalam media tanam tetap stabil.

Komentar